INFO
  • Ini contoh teks berjalan. Isi dengan tulisan yang menampilkan suatu ciri atau kegiatan penting di desa anda.
  • Ini contoh teks berjalan. Isi dengan tulisan yang menampilkan suatu ciri atau kegiatan penting di desa anda.

RDS-KEGIATAN 1 TA 2022

25 Oktober 2022 kiswati rodhitu zulfa Agenda Desa Dibaca 264 Kali

SOSIALISASI KONVERGENSI STUNTING

 

SELASA, 25 OKTOBER 2022

 

CABEAN KIDUL- Musyawarah Desa Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa dan Pengelolaan Rumah Desa Sehat (RDS) dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Oktober 2022 bertempat di Balai Desa Cabean Kidul pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai yang dihadiri oleh Perangkat Desa, BPD, Kader Pembangunan Manuasia (KPM), Bidan Desa, Ketua PKK, Ketua Pokja 4 PKK, Perwakilan Kader Posbindu, Karangtaruna, Guru PAUD dan Guru TK.

Sosialisasi Konvergensi Pencegahan Stunting di Desa ini dengan Narasumber dari Pendamping Desa dan Kasi Pinwas Kecamatan yang menjelaskan tentang Konvergensi Pencegahan Stunting. setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan Pengelolaan Rumah Desa Sehat (RDS).

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Ciri-Ciri Stunting pada Anak

  • Mengalami penurunan tingkat kecerdasan, gangguan berbicara, dan kesulitan dalam belajar.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga lebih mudah sakit, terutama akibat penyakit infeksi.
  • Berisiko mengalami penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas ketika dewasa nanti.
  • Tinggi dan berat badan lebih kecil dibandingkan dengan anak seusianya.
  • Anak rentan mengalami gangguan pada tulang.
  • Mengalami gangguan tumbuh kembang.
  • Rentan mengalami gangguan kesehatan.
  • Terlihat lemas terus menerus.
  • Kurang aktif.

 

Perbedaan antara mengatasi anak stunting dan tubuh pendek
Anak dengan stunting umumnya tidak dapat bertumbuh secara normal hingga dewasa nantinya. Sementara anak yang bertubuh pendek karena keterlambatan pertumbuhan bisa teratasi dan kembali pada tumbuh kembang anak sebagaimana mestinya.

 

Kemendes PDTT menampilkan 10 kegiatan di Desa untuk pencegahan stunting yaitu :

  1. Pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting
  2. Rumah Desa Sehat
  3. Konseling gizi
  4. Peningkatan kapasitas dan pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia, Kader Posyandu dan pendidik PAUD
  5. Peningkatan layanan kesehatan untuk ibu dan anak
  6. Peningkatan akses ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan
  7. Pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi
  8. Penyediaan makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah
  9. Pencegahan perkawinan anak
  10. Pendidikan tentang pengasuh anak melalui PAUD

 

Penurunan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan, keluarga dan masyarakat melalui : perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi; peningkatan akses pangan dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

 

Beberapa kegiatan seperti pembangunan/rehabilitasi poskesdes, polindes dan Posyandu, penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita dan anak, perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui.

 

Ciri anak yang mengalami stunting adalah pertumbuhannya yang lambat, hal ini bisa dilihat dari tubuh yang lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding anak-anak seusianya. Sementara, anak dengan gizi buruk biasanya memiliki ciri-ciri kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang, dan otot mengecil.

Secara umum, terapi pada anak-anak stunting adalah pemberian makanan bergizi seimbang dengan kalori yang adekuat dan diberikan suplementasi gizi mikro.

Apa itu 5 paket layanan stunting?

merumuskan 5 ( lima ) paket layanan pencegahan stunting di desa Klampis, yaitu layanan kesehatan ibu dan anak, integrasi konseling gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan social dan layanan PAUD.

 

Rembuk stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat Desa dengan Pemerintah Desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di Desa.

 

Apa itu Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan StuntingAksi Konvergensi adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penurunan stuntingAksi konvergensi sering juga disebut sebagai Aksi Integrasi.

Apa saja 8 Aksi konvergensi stunting?

  • Aksi1 - Analisis Situasi.
  • Aksi2 - Rencana Kegiatan.
  • Aksi3 - Rembuk Stunting.
  • Aksi4 - Peraturan Bupati/Walikota tentang Peran Desa.
  • Aksi5 - Pembinaan Kader Pembangunan Manusia.
  • Aksi6 - Sistem Manajemen Data Stunting.
  • Aksi7 - Pengukuran dan Publikasi Stunting.
  • Aksi 8- Reviu Kinerja Tahunan.

Konvergensi didefinisikan sebagai sebuah pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada target sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting.

Faktor apa saja yg menyebabkan stunting?

Penyebab adanya kejadian stunting berdasarkan faktor yang paling mempengaruhi sesuai urutan yaitu: pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif, besar keluarga, pendidikan ayah balita, pekerjaan ayah balita, pengetahuan gizi ibu balita, ketahanan pangan keluarga, pendidikan ibu balita, tingkat konsumsi karbohidrat .

Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

 

Demikian Berita Desa ini dibuat dan dapat diketahui kalayak umum.

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
CAPTCHA Image
Isikan kode di gambar